Battembat, kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.
Nama empal gentong memang sesuai dengan bahan utama racikan hidangan
berkuah asal Cirebon ini. Nama empal menunjukkan bahan utamanya memang
daging sapi dengan sedikit lemak. Sedangkan sebutan gentong untuk
menunjukkan proses memasaknya memakai kuali atau periuk tanah liat.
Istilah empal di Cirebon adalah gulai, bukan gepuk atau dendeng. Disebut
demikian karena dimasak paling sedikit lima jam dalam gentong atau
kuali menggunakan bahan bakar khusus, yaitu kayu dari pohon asam. Hal
itu guna menciptakan rasa dan tingkat keempukan daging. Cara memasak
dengan kuali ini sudah dilakukan secara turun temurun. Wadah tanah liat
yang sudah dipakai bertahun-tahun akan memberi sentuhan rasa sedap yang
tiada tara. Tentu saja karena kerak bumbu sudah mengendap di pori-pori
tanah liatnya.
Selain menggunakan kayu bakar dan gentong, makanan ini disajikan dengan
daun kucai (Chlorella sorokiniana) dan sambal berupa cabai kering
giling. Sambal empal gentong ini sangatlah pedas sebab merupakan
saripati cabai merah kering yang kemudian ditumbuk. Empal gentong dapat
disajikan dengan nasi atau juga lontong. Lontong menurut orang cirebon
hanyalah beras yang dimasukan kedalam daun pisang yang sudah dibentuk
silinder, tidak ada campuran lainnya, kemudian direbus selama 4 jam.
Pada saat disajikan api harus tetap membara untuk menjaga suhu makan
standar. Paduan daun kucai sebagai penyedap sekaligus penetralisir lemak
serta sambal cabai kering dan kerupuk rambak (kerupuk kulit kerbau)
menjadikan rasa yang khas.
Mencari pedagang empal gentong sekarang agak susah karena mereka
biasanya menggunakan gerobak untuk mendorong dagangannya. Pedagang empal
gentong yang ngetop di Cirebon adalah Mang Darma yang mangkal di Jl.
Slamet Riyadi. Ia sudah berjualan empal sejak tahun 1948 secara
berkeliling di Kota Cirebon. Empal gentong Mang Darma juga bisa di
temukan di beberapa tempat lainnya di Cirebon seperti di Pujagalana,
Stasiun Kereta Cirebon atau di Grage Mal yang semuanya dikelola
anak-anak Mang Darma. Di Jakarta, Empal gentong Mang Darma bisa
ditemukan di daerah Bintaro. (Us/CR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar