Bentuk kesenian ini pada dasarnya adalah suatu pertunjukkan musik, namun
disertai juga dengan drama pendek. Secara etimologis, nama tarling
diambil dari singkatan dua alat musik yaitu "gitar" &
suling. Selain kedua alat musik ini terdapat pula sejumlah perkusi, saron, kempul & gong.
Awal perkembangan tarling tidak jelas. Namun demikian, pada tahun
1950-an, musik serupa tarling pernah disiarkan oleh RRI Cirebon &
menjadikannya populer. Pada tahun 1960-an, pertunjukkan ini sudah
dinamakan "tarling" & mulai memasukkan unsur-unsur drama kedalamnya.
Semenjak meluasnya popularitas musik dangdut pada tahun 1980-an, kesenian tarling-pun terdesak.
Ini memaksa para seniman tarling memasukkan unsur-unsur dangdut dalam
pertunjukkan mereka, dan hasil perpaduan ini dinamakan
"tarling-dangdut".
Pada dekade selanjutnya, akibat tuntutan
konsumennya sendiri, lagu-lagu tarling dikolaborasi dengan perangkat
alat musik elektronik, sehingga terbentuk grup-grup "organ tunggal
tarling". Pada era kini, tarling klasik sudah sangat jarang
dipertunjukkan dan sudah tidak populer lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar